DUTCH STUDENT'S STORY
Hello comrades!
Sepertinya sesi menulis blog sambil
menunggu kelas Mbak Mia (dosen matkul Pengayaan Kosakata-ku) akan jadi
rutinitas asik setiap hari Selasa. Aku punya banyak topik untuk dituliskan,
tapi aku akan membahas peristiwa paling aktual saja, deh.
Di jurusanku, as you know before I am a Dutch student in
UI, ada Toets atau semacam
ujian/ulangan harian di setiap tiga bab yang telah dipelajari. Nah, kemarin
betul ini aku menghadapi Toets. Saat
lihat soal pertama, ok ini tidak terlalu sulit and I can handle it so well. Then, I moved into the next question and
so on. Namun, ketika aku berada di soal yang nomor enam, aku baru nyadar
kalau aku tidak bisa balik ke previous
numbers. Panik. SBMPTN bahkan SIMAK UI saja bisa, ini ujian di website E-learning tidak bisa. Aku mikirnya
kesalahan jaringan, kan, tapi ketika aku tanya ke Mbak Rianti (dosen matkul
Bahasa Belanda Terpadu/BBT), Beliau said
that; “emang gak bisa, Fi.”
Tarik nafas,
buang. Everything is okay, it’s just my
first toets and I hope I will do better in the next one. Dan aku pun merasa
lega because not just me, but a lot of my
friends have the same case as me—terlanjur skipped the questions. Just forget it! Focus on today’s learning.
Itulah gambaran
hari kemarin. Singkat, tapi mungkin teman-teman banyak yang penasaran tentang
jurusanku: mempelajari apa saja sih? Soalnya tuh, oftenly, when I joined or invited in some meetings or when I with my
friends, oftenly they asked me about my college. What am I learning there and
stuffs like that. So, here I will tell you clearly—or in Dutch we can say duidelijk.
Jadi, di
jurusanku itu totally matkul wajibnya
cuma ada lima dan ada 17 SKS. Setiap hari Senin sampai dengan Kamis, ada mata
kuliah BBT. Matkul inilah yang banyak banget huiswerken-nya! Omdat matkul
ini merupakan matkul inti dari inti jurusan Sastra Belanda. Kalau tidak lulus
BBT, bisa jadi tidak lulus semua matkul.
Selain BBT, ada
matkul Pranata Kebudayaan Belanda. Menurutku ini paling asyik sekaligus paling
menyebalkan. Aku kan suka mempelajari budaya, ya, tapi di matkul ini tuh sumber
untuk mengerjakan tugasnya totally almost
tidak ada yang pakai bahasa Indonesia, but
bahasa Inggris dan kebanyakan Belanda. When
you try to type the keyword in Indonesia, percayalah, yang muncul bakal
artikel Hindia Belanda. Bukan yang kamu inginkan sebagai sumber rujukan
mengerjakan tugas.
Next, ada
matkul Pengayaan Kosakata dari Mbak Mia yang sedang kuliah S3 di Jerman, ada
matkul Tata Bahasa oleh Mevrouw Lilie, BBT juga ada Mevrouw Elz, dan… eh udah
lima deh. Cukup. Itu saja.
Dus, asik
gak belajar bahasa Belanda?
Kalau kalian suka
dengan bahasa, punya basic English, asik banget. Cuma Grammar Belanda agak kebolak-balik yak, bund, ruwet
etdah cape monikah aj hus gabole gt yaudah bai.
Belom bye, astagfirullah. Seru aja, pokok
seru. Yang gak seru bagian yang sulit, toets, dan tugasnya saja. Teman-temannya
juga asik pol, bahkan rumor bahwa anak kuliahan bakal individualis itu terasa
hoaks banget di jurusanku—mungkin jurusan banyak orang juga, sih. So, don’t be afraid. Just go forward ayeaye!
Comments