A CHAPTER OF SIMPLE POETRIES ^^

Sebelumnya, aku mau bilang, jangan hujat puisi-puisiku ya, sahabat >o<. Aku tidak pandai menulis puisi, huhu^^. Pernah suka, tapi udah lama gak nulis. Lebih suka baca, gak usah ruwet mikir konotasi dan diksi.

So, here we go! I wrote these poetries based on a day in my life. Enjoy reading.

Btw, nanti ada beberapa kata atau frasa yang mengandung tautan. If you want to know more information, just click provided link, ya.

 THE CHAPTER OF A DAY

Cr gambar: Pinterest

#1
Morning

Good morning!
The flying bird greeting
Sitting on the branch of tree
And you stand in front of the window and see

Breath and feel
Life is not just the circle of wheel
Enjoy every minute
Little by little
Like paths of turtle
Taking slow living
And look how the flower blooming

______________________
So, guys, in this part, coba kamu bayangin dirimu sedang dalam posisi sumpek banget pikirannya. Lalu esok hari datang dan pagi menjelang. Terus kamu berdiri di deket jendela, memandangi pohon-pohon, burung terbang, dan pemandangan pagi. Kamu hirup napas, mencoba berpikir dan menghayati pelan-pelan, sebelum akhirnya berkutat lagi dengan segala kesumpekan.

#2
Daydream

Daydream,
Dream without sleep
Imagine something like it was real
About sea and ship
Then really forget about the holly shit

Take me there, my prince
To the neverland, wonderland, dreamland, even woodland!
To the nowhere
And wherever you take me, my prince,
I don't care

Because you are my Peter
And I imagine how you grow bigger
But the story said,
it will be much better
If you still be a children
I grow up, and losing you, Peter

Then I end up my daydream
Because the dream not as sweet as ice cream

____________________
Kalau bagian kedua ini sepertinya aku menceritakan aku sendiri. This poetry for my self >○<. Ceritanya ada seseorang yang lagi melamun, memikirkan tentang laut dan sebuah kapal. Sampai dia lupa dan benar-benar terjun di dunia lamunan serta lupa sama kekacauan dunia riil. Dia membayangkan tentang sosok pangeran yang akan membawa dia pakai kapal menuju ke Neverland, Wonderland, atau land-land-an lainnya (tp jangan landrente). Lalu, dia membayangkan menjadi Wendy dan memiliki seorang Peter. Tapi Wendy harus dewasa dan Peter harus tetap dalam usianya. Ceritanya harus berakhir dengan perpisahan. Habis itu, seseorang itu bangun dari lamunannya. Seasik lamunan, tetep aja gak nyata.

#3
The Sailor

Waves of ocean
Followed by the path of sailors
Away so far
Away so hard

In the little ship
Thinking of little child
And hug from beautiful wife
Home and home

Every song have the singer
Every poetries have writer
Every sailor have the home

The sailor,
Of dreamy ocean
Of life ocean
Of heart,
Do not lose
The Three Sister will guide you
To the west
Or to the east

Follow your heart, my sweety sailor,
Home or not, I will still wait you
From the top of hill
From the land of yours

____________________
Kalau dibaca sekilas puisi ini tentang nelayan. Tapi sebenarnya aku sedang menggambarkan seorang petualang deh. Kita sendiri. Jiwa kita. Yang mengembara jauh, melewati segala rintangan dan ombak untuk mencari sesuatu. Tapi sejauh apapun pengembara itu pergi, ia tetap punya rumah. Tetap punya tempat pulang untuk berpelukan. Tapi, misal kita tidak pulang dan hampir tersesat, i think bakal ada suatu momen di mana kita akan disadarkan untuk kembali pulang. Seperti frasa The Three Sister yang menyangkut rasi tiga bintang kembar yang digunakan pengembara untuk pulang. Terus, pronomina I atau aku di bait terakhir itu mengacu pada sesuatu yang menunggu kita dengan setia. Bisa ibu, bisa kucing, bisa seperti Hajar kepada Ibrahimnya, etc.

#4
Watching A Ghibli Movie

He will marry her someday, somehow
In front of the view of town
In from of the rise of sun

The song of Country Road accompany
Their embrace like a pause of story
Love,
Courage,
And Simpathy

Someday, somehow
But we know nothing about tomorrow
Happiness,
Sadness,
Maybe come in a row

______________________
Pipipiwww, ceritanya aku lagi nonton film tentang dua pasangan favoritku di Ghibli, Seiji dan Shizuku. Gilak, Seiji Amasawa tuh tipikal cowok yg sy inginkan hwaaa! Kek, Shizuku kan suka baca, nah, si Seiji ini membaca semua buku di perpus yang belum dibaca Shizuku demi cewek ini noticed nama Seiji di daftar peminjam buku. Terus dua orang ini ketemu di taman ketika bukunya Shizuku ketinggalan di kursi. Heh, pemandangan ketika Seiji baca buku tuh charming banget. Kudu nangis, a boy who read always charming and sexy from my eyes>○<. Kok saya malah bahas filmnya ya sahabat? Mboh, pokok saya kagum sama ceritanya dan aku minta rada maksa ke Allah supaya bisa dapat Seiji in real life! 
Someday, somehow, but we know nothing about tomorrow. Aku suka bagian ini sih.

#5
The Dusk

Sit at the sofa
With an english classic book by Jane Austen
And a cup of matcha

The sun gonna go
Singking in the horizon
Makes mothers looking for their sons
To back to the homes

Foxes back to their nestles
Sign when magrib call the prayers
And God smile to all His worshipers

_____________________
Ini nyeritain magrib aja sih puisinya. Gak ada konotasi apa-apa. Tapi kenapa matcha? Aku suka matcha sahabatkuu. Apalagi teabreak rasa matcha atau es krim mochi glico wings yang rasa matcha. Suka juga sama donat dengan lelehan toping rasa matcha di atasnya >○<. Oh ya, kenapa aku ngambil foxes dan not cats, karena aku pas nulis puisinya keingetan sama rubah yang dijinakkan pangeran cilik.

#6
Night Comes

Soon, the crescent moon will appear
Later,
sit on there
A bear
And
I'll watch it out here
Without any kind of fear

Thinking about ghibli's film
How true love can be
Bird song and buzzing bees
Oh, for the melody 
of four season by Lewis Capaldi

Night come
Sleeping bear
And lullaby
And melancholy
Come to me

Time to end the chapter
Time to end the strong gazing of watching
Of waiting
Of everything
Time to rest, my little soul.
tomorrow will be start by the whole.

____________________
Waktunya tidurrr. Ini puisi terakhir setelah puisi pagi, kegiatan melamun, bayangin tentang pengembara, nonton movienya ghibli, lihat senja, sampe akhirnya tiba juga malam. Gak ada konotasi berbobot juga. Sebenarnya pingin yang konotasi keren gitu biar kayak penulis profesional, tapi gabisa >○<. Oh ya, kenapa ada beruang di bulan sabit? Aku ingat scene Masha and The Bear ketika si beruang main petak umpet sama Masha hingga sembunyi dan duduk di bulan:*. Dan, kenapa ghibli muncul lagi? Ya kan ketika mau tidur biasanya kita melamun. Nah, pas aku bikin puisi ini, aku ngelamunin tentang Howl. Keknya seru deh jadi Sophie yang bisa saling mencintai dengan cowok sekeren Howl. Seru juga punya Calciver:( tau ah kalau gapaham tonton sendiri aja filmnya.

Terimakasih sahabaaattt, seharusnya pas nulis puisi tidak usah dikasih makna biar pembaca bisa menyimpulkan lewat imajinasi mereka masing-masing. Hehe. Suka-suka gw dong. Lopppppp.

Comments

benthocodon said…
Keren poll, aku sukaaaak^^.

Popular Posts