BOOK REVIEW: KEAJAIBAN TOKO KELONTONG NAMIYA

Judul buku : Keajaiban Toko Kelontong Namiya

Penulis : Keigo Higashino

Penerbit : Gramedia

Tahun terbit : 2020

Jumlah halaman : 398

Harga : Rp130.000

Bahkan, perjuangan yang sia-sia pun berharga.”

~ Keigo Higashino ~

Tiga orang pemuda yang bernama Kohei, Atsuya, dan Shota baru saja merampok sebuah rumah dan membawa kabur mobil tua pemiliknya. Karena mereka amatir, mereka meninggalkan mobil tua itu di tepi jalanan sepi dan bersembunyi sedikit jauh dari sana. Mereka masuk ke sebuah rumah tua dengan toko kelontong di bagian depannya. Toko kelontong itu bernama Toko Kelontong Namiya. Ketika mereka berada di dalam toko itu, masing-masing dari mereka menelusuri rumah dan tiba-tiba saja ada sebuah surat yang datang dari suatu lubang pintu. Karena curiga, mereka sedikit ragu untuk membukanya. Namun, karena rumah itu sudah sangat tua dan tidak mungkin ditujukan di sana, mereka pun menemukan surat dari seseorang dengan nama samaran Kelinci Bulan yang sedang bingung dengan permasalahannya. Ketiga pemuda itu bingung kenapa ada seseorang yang mengadukan permasalahannya ke sebuah toko kelontong kecil? Akhirnya jawaban ditemukan ketika salah satu dari pemuda itu menemukan koran dari laci toko dan menemukan fakta bahwa dulu sekali kakek pemilik toko kelontong ini membuka sesi konsultasi gratis.

Sesi konsultasi gratis yang digelar di Toko Kelontong Namiya itu anehnya sudah terjadi 33 tahun silam. Lalu, kenapa masih ada surat yang datang ke toko itu? Ketiga pemuda itu pun akhirnya berhipotesis kalau surat itu berasal dari masalalu. Rumah tua itu pun begitu aneh sebab ketika Atsuya keluar, ia mendapati bahwa aliran waktu di luar rumah dan di dalam berbeda. Maksudnya, waktu terhenti ketika mereka berada di dalam sana.

Mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk menjawab surat dari Kelinci Bulan tersebut. Permasalahan Kelinci Bulan adalah dia adalah seorang atlet yang akan mewakili Jepang ke Olimpiade Moskwa sedangkan di saat yang sama, pacarnya sedang sekarat karena kanker dan telah didiagnosa dokter hanya bisa bertahan selama enam bulan. Kelinci Bulan bingung, harus memilih untuk berjuang untuk olimpiade atau menemani pacarnya yang sakit, sedangkan pacarnya yang sakit itu juga mendesaknya untuk tetap meraih mimpinya. Pada akhirnya, meski Kohei, Atsuya, dan Shota mengusulkan untuk merawat pacarnya saja, gadis itu tetap memilih untuk mengejar mimpinya. Meski begitu, ia tetap berterima kasih kepada Toko Kelontong Namiya karena meski usulannya tidak ia pilih, surat-surat balasan dari toko itu dapat meyakinkannya kalau pilihannya sudah benar—kita tidak harus benar-benar mengambil keputusan hidup kita karena orang lain memutuskan demikian, bukan?

Meluncur di Bab 2, aku merasa bingung karena tidak ada penyebutan Toko Kelontong Namiya lagi. Aku hampir curiga kalau buku ini kumpulan cerita—kontradiksinya keterangan di cover belakang adalah novel. Tapi ternyata, aku cuma tidak sabar karena beberapa lembar kemudian ada korelasinya. Boom, sih. Bagus juga Keigo Higashino menyusun alur cerita. Di Bab 2 ini, ada seorang musisi amatir yang merupakan anak dari pemilik toko ikan. Keluarganya ingin sekali ia menjadi penerus dalam mengelola usaha keluarga tersebut, tapi pemuda ini ingin sekali terjun dalam dunia musik. Toko Kelontong Namiya—tentu saja masih dengan ketiga pemuda tadi—sebelumnya menyuruh musisi amatir ini untuk membatalkan rencananya terjun ke dunia musik karena rencana ini terlalu idealis. Namun, karena ketiga pemuda tadi menyadari sesuatu kalau ada seorang musisi amatir yang karyanya dikenal sampai saat ini—berarti 33 tahun setelah musisi itu mengirim surat—mereka pun menulis surat untuk meyakinkan musisi amatir tersebut untuk tegak pada cita-citanya. Musikmu akan menyelamatkan seseorang. Dan terjadilah, ketika sang musisi amatir mengisi acara di Taman Marumitsu (sejenis panti asuhan), terjadi kebakaran dan sang musisi ini menyelamatkan anak kecil, tetapi dirinya sendiri tidak selamat. Nah, kakak si adik yang terselamatkan inilah nanti yang mempopulerkan lagu dari seniman amatir sebagai ucapan terimakasih. Judul lagunya adalah Terlahir Kembali.

Bagian-bagian dari buku ini saling berkaitan satu sama lain. Bukan karena memang isinya tentang Toko Kelontong Namiya, tapi ini juga menyangkut Taman Marumitsu dan beberapa tokoh yang pernah bertemu satu sama lain. Hampir semua orang yang terlibat dalam cerita ajaib ini berasal dari taman itu. Aku ingin mencari tahu apakah alasan yang mendasarinya dan pada akhirnya aku tidak bisa berkata-kata.

Pemilik taman marumitsu adalah seorang wanita yang melajang hingga akhir usianya. Alasannya melajang bukan karena kesibukannya dalam bekerja, melainkan masa lalunya bersama Yuji Namiya. Wanita ini adalah anak dari pemilik tanah yang kaya raya dan Yuji cuma pegawai biasa. Tentu saja keluarganya melarang untuk bersama Yuji dan ketika mereka hendak kawin lari, pembantu wanita tersebut membocorkan rahasianya kepada orangtua Yuji sehingga kawin lari itu pun batal. Setelah itu, karena wanita tersebut hanya mampu mencintai Yuji dan tidak bisa mencintai laki-laki lain, ia pun tetap melajang hingga akhir usianya. Dan, ia mendoakan Yuji dari langit. Pokoknya ia berusaha melindungi dan mencintai Yuji sehingga Taman Marumitsunya berhubungan dengan si Yuji hingga akhir khayatnya. Ya, kawan, Yuji itu adalah kakek yang 33 tahun lalu membuat sesi konsultasi gratis di toko kelontongnya.

Awalnya konsultasi itu cuma konsultasi anak-anak, tapi lama-lama suratnya bukan hanya dari anak-anak dan topiknya pun serius. Oleh karena itu, Yuji membuat kotak susu di samping rumahnya sebagai tempat balasan surat topik serius yang bisa diambil pengirim surat setiap paginya.

Aku speechless banget karena cinta pemilik Taman Marumitsu itu begitu ajaib. Cinta bisa melahirkan keajaiban, bahkan yang paling mustahil sekali pun. Plot twist-nya pun dirangkai Keigo Higashino dengan amat sangat baik karena ternyata, mobil dan rumah yang dirampok oleh Shota, Atsuya, dan Kohei adalah milik dari Harumi, wanita yang 33 tahun lalu mengirim surat ke Toko Kelontong Namiya—tapi dijawab oleh ketiga pemuda itu karena keajaiban waktu yang tercipta di dalam rumah tua Yuji. Mereka bertiga menuliskan berbagai macam tips agar Harumi menjadi mandiri secara finansial dan kaya raya. Lalu, sekarang hartanya malah dicuri oleh ketiga pemuda itu sendiri?

Keajaiban yang aku tuliskan dalam review ini sungguh cuma secuil dari kisah menarik yang ada di dalam bukunya. Ceritanya juga jauh sekali dengan kata membosankan dan hati-hati kamu bisa lupa waktu saat membacanya karena aku sendiri juga sampai begadang-begadang. Buku ini sangat aku rekomendasikan karena alurnya sangat tidak bisa ditebak dan membuat kita tak mampu berkata-kata lagi. Kalau bisa rating, aku kasih 9,5 dari 10 bintang.

 

Comments

Popular Posts