NGOMONG SENDIRI
Dag allemaal!
Aku nulis ini
di awal hari pada bulan Agustus tapi gak tahu bakal kapan dipublikasinya karena draf
siap unggah di akun bloggerku numpuk dan sedang nunggu antrean untuk
dipublikasi. Moodku sekarang baik banget karena musim hujan telah tiba dan backsong suara hujan enak banget buat
tidur. Akan tetapi, ketenanganku tidak berlangsung lama sebab pagi tadi akun
Gramediaku kena suspend. Kenapa kena suspend? Well, aku juga kaget.
Males banget
gak sih akun ditangguhkan selama 30 hari yang berarti kamu gak bisa baca
buku-buku yang udah kamu unduh padahal udah bayar? Plis, deh, Rp45000 bisa buat
beli empat porsi bakso. Tapi tenang kawan-kawan, aku sudah menghubungi pihak
Gramedia untuk menormalkan kembali akunku. Sebenarnya kesalahan berada di
akunya, karena buku di Gramdig itu tidak boleh di-screenshot. Lah wong aku gak tahu kalau tidak boleh di-ss—tidak ada
pemberitahuannya, cui. So, aku gak
tahu ini sistemnya bagaimana dan yang salah siapa: sistem pemberitahuan
keamanan Gramedia atau akunya bego.
Untuk orang
yang overselflove sepertiku, tentu
yang salah bukan aku, ya.
Pokok semoga
email dan DM-ku dibalas segera sama Gramedia. Kalau enggak, bakal kecewa
banget, hei.
Sebenarnya
alasanku untuk nulis blog kali ini cuma untuk mengeluarkan uneg-uneg saat akun
kena suspend, sih. Lainnya gak ada
karena aku totally fine. Tapi tentu
masa artikel kali ini cuma berisi 200 kata. How short?!
Aku mau
ngomongin tentang masa ospekku.
Sebenarnya
asyik, gak ribet. Gak sama sekali dan aku pun ketemu dengan teman-teman baru yang
baik semua serta katingnya juga seru-seru. Masalahnya, pada saat ospek ini aku
kelewat semangat hingga daftar banyak event
dan webinar di luar kampus padahal gak terlalu penting (penting sih, tapi
tidak direkomendasikan di tahun awal kuliah karena bikin pusing bagi waktu).
Tapi tetap aja enjoying it all tuh
rasanya seru aja. My future pasti
bakalan hug me and all my activities that
makes her being “what her best version in the future”.
Mari kita
bahas how I managing my time for my
overwhelming activities.
Aku
mengerjakan semuanya sesuai mood dan gak ada spesifik jadwal, sih. Kalau yang
terjadwal wajib seperti jam ospek dan webinar yang waktunya sudah ditentukan
dari sananya, ya aku ikuti saja. Selain itu, aku baca buku, scrolling Instagram, nonton Youtube,
belajar basis Bahasa Belanda, dan berbagai kegiatan yang aku sukai lainya. Kayaknya
beberapa orang melihat aku sebagai insan yang cukup produktif, tapi emang gak
bisa di gak produktifkan. Aku
orangnya cepat bosan dengan rutinitas, jadi sering eksplor hal-hal aneh dan
baru setiap harinya. Seperti sekarang, aku lagi nyari teman pena dari berbagai
penjuru dunia dan targetku orang-orang nordik. Kenapa harus nordik? Aku
rencananya mau ke Eropa Utara dalam waktu dekat (ini sebenarnya doa, karena
uangnya belum ada). Karena mau ke North Europe, tentu ingin ada kenalan dari
sana yang mungkin bisa mereferensikan tempat-tempat unik yang bisa kukunjungi
dan syukur-syukur kalau bisa ketemu langsung dengan mereka.
Ngomongin
tentang what I really want to do right
now, aku ingin banget buka bisnis sendiri. Entah apa itu; makanan,
pernak-pernik lucu, apa pun deh. Masalahnya aku bingung mulainya bagaimana? First of all, untuk meraih pelanggan dan
keuntungan, kita harus analisis pasar. Namun kadang hasil dari analisisku
terhadap pasar berbeda dengan idealisku. Kadang kalau sudah cocok semua, masih
saja bingung. Beginilah kalau anak yang cuma pandai teori tapi miskin aksi. Gak
jalan-jalan rencananya.
What’s your plan guys?
Ada yang pingin bangun bisnis seperti Aufi juga, gak?
Selain tentang
bisnis, aku juga bingung plan ke depan mau jadi apa. Aku melihat semua orang
tuh seperti terstruktur banget tahun begini mau gimana, jadi apa, kerja di
mana, sedangkan aku masih sesuatu yang bluram semuanya (mungkin kamu juga
ngerasakan ini?). Aku orangnya tuh tipe plan
in short time dan untuk goals yang disusun untuk sepuluh tahun ke depan
isinya gak spesifik seperti mau bekerja di mana, tapi ingin ngapain aja. Contohnya
seperti goals untuk naik balon udara di Kapadokia atau merayakan ulang tahun ke
27 di New Zealand (kenapa 27? Yang ke-17 gak dirayakan soalnya).
Yang semakin
bluram itu ketika aku memutuskan untuk mengambil jurusan Sastra Belanda di UI
dan tidak melanjutkan ke Hubungan Internasional di Unej. Aku jadi semakin
sering ditanya-tanyai orang, tahu gak siiiih???
Waktu aku
ngambil HI, orang-orang pada tanya, “Mau ke kedutaan? Diplomat? Hati-hati
terjun ke politik Indo masih banyak KKN-nya.”
Aku iyain aja,
padahal masuk Hubungan Internasional pun aku gak ada ide sama sekali mau kerja
jadi apa. Kemakan kata internasional yang bikin keren aja.
Terus, makin
buram deh ketika masuk sastra. Some
people guess that aku bakal ngefokusin hobi nulis dan bacaku and that’s absolutely correct too. Tapi
aku juga gak tahu, bakal bisa apa engga selain dengan berusaha sekuat tenaga
aja mulai sekarang. Kegiatan nulis blog secara rutin ini juga termasuk usahaku,
guys. Dan plan selanjutnya, aku ingin jadi Youtuber. Masalahnya aku bukan orang
populer yang bisa dengan mudah nyari banyak viewers. Tapi kita coba saja nanti karena untuk mencoba sekarang, aku
belum punya kamera.
If you? How’s your plans?
_____
Okay, cukup
begitu saja blogku hari ini karena my
head already stuck what I’m going to write again. So, tetap semangat semuanyaa!!
Comments