BINGUNG


 Hello comrades!

Pernah gak sih kalian kalau lagi bahagia tapi malah merasa curiga? Kayak… Kok aku bahagia, ya? Kok bahagia banget gini, sih? Jangan-jangan habis ini bakal ada kesedihan yang next level dari kesedihan sebelumnya? Gak-gak, ini gak bener. Ada yang gak bener, nih. Pasti bakal sedih habis ini…

Aku tidak tahu ini relate apa enggak dengan kalian, tetapi aku merasakannya sekarang. Aku merasa bahagia dengan hidupku, sebenarnya tidak ada hal yang baru, cuma biasa saja. Biasa saja, tapi bahagia. Aku gak tahu ini wujud dari merasa content atau puas atau grateful, tapi kayak menerima aja gitu apa yang sedang dan akan terjadi. Dan dengan mengatakan ya udah lah ya setelah berusaha keras dan tidak terlalu forsir otak untuk berekspektasi terlalu tinggi itu nyatanya bisa membuat kita bahagia. Tetapi gitu, aku malah curiga kalau habis ini bakal ada kesedihan yang akan datang. Semoga tidak tentang perkuliahan karena kacau banget kalau aku gagal.

So, the main problem is, instead of enjoy my happiness, aku malah curiga dengan what’s the next!

Lalu, apa yang bisa aku lakukan untuk mengatasi hal ini? Gak ada, sih. Ya sudah terima aja gitu loh. Kalau sedih ya nangis, kalau marah ya ngomel-ngomel, kalau bahagia ya ketawa, just show your expressions, man!

Menariknya, tetap penasaran nih otakku sama permasalahan apa lagi yang akan kuhadapi. Seakan-akan ketika aku menghadang dunia dan permasalahannya tuh: fren, aku kemarin udah bisa ngadepin masalah yang ini nih. Walau dengan nangis-nangis dan ngesot-ngesot, tetap bisa kelar, kan? Nah, mana lagi sekarang? He masalah! Maju lo, sini!

Tapi nanti kalau masalahnya maju, malah nanges.

Memang hidup sekontradiktif itu, kamerad. Kita maunya gimana, ngomongnya malah apa, dan hasilnya jadi beda lagi. Hidup adalah perjalanan panjang yang penuh… (beneran aku lagi mikir penuh apaan)…

Menurut kalian penuh apa? Penuh petualangan? Warna? Cinta? Masalah? Terserah mau mengisi yang mana karena our life is depend on what we think. Kalau menurutku sih, untuk saat ini kehidupanku penuh dengan gelembung-gelembung. Suatu hari, kita perlu berusaha keras meniupnya hingga jadi bulat sempurna dan melayang-layang di udara. Tapi, pada suatu waktu, gelembung itu akan pecah juga kok.

Maknanya apa? Kita bisa melihat dari ekspektasi. Sadar tidak sih, kehidupan yang kita alami sekarang adalah wujud dari ekspektasi kita di masa lampau? Yang selalu kita bayangkan, doakan, usahakan dengan sekuat tenaga. Sekarang gimana? Merasa biasa saja gak, sih? Begitulah! Aku merasa sekarang aku juga sedang dalam proses meniup gelembung selanjutnya. Ketika gelembung itu berhasil kubuat, selanjutnya aku merasa biasa aja, lalu mengabaikan gelembung tersebut. Kemudian, aku bikin gelembung lagi.

Paham, gak?

Kalau tidak ya tidak apa-apa. Karena tidak semua hal harus kita pahami.

Aku sudah kehabisan bahan untuk nulis walau masih 400 kata dan aku gak mau memaksakan otakku untuk berpikir lebih keras lagi karena hari ini aku habis UTS dengan soal yang bikin mau meninggal. Terimakasih sudah baca, bye!

Comments

Popular Posts