I'M IN MENTAL BREAKDOWN
Hello comrades!
Beberapa hari
belakangan ini aku sedang mencoba menyembuhkan mental karena sedang down. Rasanya aku butuh sesuatu untuk
membuatku kembali merasa content with
this life and back to normal mood. I was very sad karena my last competition ended with the worst
result. I failed again after many failures. Aku kan habis ikut lomba cerpen
di kampusku, dan hasilnya kalah. Padahal aku sudah cukup berjuang dan
menumpahkan imajinasi-imajinasi liarku di situ. Tetapi tetap saja kalah. Aku
tidak tahu kenapa, semua orang mendukungku untuk terus maju tapi tetap saja.
Aku merasa aku tidak cakap untuk kembali menuliskan kisah-kisah lagi. Aku
sangat tidak pandai menulis, aku tidak mau menulis cerita lagi. Titik. Mimpi
menjadi penulis terasa jauh di atas sana. Jauh sekali.
Aku masih
tidak tahu cara menyembuhkan rasa ini bagaimana. Rasanya ketika melihat
teman-temanku yang memiliki banyak keahlian, aku merasa tidak memiliki apa-apa.
Bodoh, tidak punya bakat, dan selalu saja gagal. Anyone, can you hug me? Well,
aku tidak tahu harus cerita ke siapa sekarang. Sebelumnya sudah cerita,
tapi tanggapannya tidak melegakan sama sekali. Kayak cuma… semangat ya, Fi…
Aku hanya bisa
menulis curhatanku di sini. Walau tulisanku sangat jelek, jelek, jelek, jelek…
I’m sorry, I am crying right now…
Aku tahu aku
tidak boleh memiliki mental pengecut. Aku tahu aku harus tetap keep going. TAPI AKU CAPEK YA TUHAN…
Tahun 2021 mau
berakhir. Sekarang sudah akan bulan Desember. Tahun ini begitu membuatku kacau.
Mungkin dari luar tidak kelihatan dan orang akan mengira aku baik-baik saja.
Aku berhasil masuk PTN dan kuliahku pun seru. Namun, di samping itu aku juga
merasakan ribuan kesedihan setiap hari. Seperti yang sudah sering aku ceritakan
di blog-blog sebelumnya, my love story hancur.
Lomba-lomba yang kuikuti kalah semua.
Gitu doang udah sedih banget, Fi?
Fren,
kapasitas kesedihan orang itu beda-beda. Menurutku, permasalahan tentang cinta itu
krusialnya nauzubillah. Cinta memang bukan fokus utamaku sekarang, tapi
perasaan yang ditimbulkannya bisa membuat moodku kacau. Kekacauan mood bisa
mengubah segalanya!
Perihal
kegagalan, well aku tipe orang yang
benci sekali kegagalan. Kalau gagal tuh rasanya aku belum maksimal. Kalau pun
sudah maksimal saat mengerjakannya tapi hasilnya tetep gagal juga, itu artinya
aku tidak cakap untuk itu.
For days or weeks, please let me just crying in the
corner of my room.
Comments