A LITTLE BIT ABOUT LOVE

Ok, instead of study for my middle exam, I do a-lil-bit-unnecessary thing: write my blog.

Aku baru saja baca buku legendaris berjudul Laila & Majnun karya Nizami Ganjavi. Tentu seluruh dunia pasti tidak asing mendengar nama ini, Laila dan Majnun. Kisah cinta paling banyak dituturkan sepanjang masa.

So, what will we talk about if everyone already known about this story?

Yap! Aku merasa sangat takjub dengan kisah cinta ini. It was like something weird when we read that Qais so crazy for his love (Laila) and he lost his self, his family, wealth, etc. Mungkin di dunia sekarang ini di mana kehidupan semakin materialistis semua orang akan mengatakan bahwa cinta bukanlah segalanya. Namun bagi Qais, cinta adalah semestanya. Dia telah tenggelam dalam cinta bahkan sebelum ia menyentuhkan kaki ke dalam airnya. Ia telah terbakar oleh cinta bahkan sebelum ia mendekati apinya. Aih, Majnun!

Ketakjuban berikutnya muncul ketika alam semesta pun tak mau Laila dan Majnun berpisah. Angin dan kawanan burung bahkan mengirimkan syair-syair puisi Majnun kepada Laila. Laila membalasnya lewat bisikan-bisikan kertas yang ia terbangkan dan para musafir menuturkan balasannya hingga sampai ke telinga Majnun.

Level kisah keduanya sudah berada di puncak yang tinggi. Antara harap, keikhlasan, dan sabar. Di sisi lain, meski aku kagum dengan kisah cinta ini, aku tidak ingin seperti mereka. Aku ingin mencintai dengan caraku. Meski ikhlas dan tulus, sebagai manusia berakal tentu aku tidak akan mengorbankan semuanya hanya demi cinta. Wait, did I say Majnun tidak berakal? Kurang lebih begitu karena akal Majnun sudah direnggut ketika ia berpisah dengan Laila.

So far aku belum selesai membacanya. Masih ketika Laila dan Majnun saling bertukar surat. Sudah mencapai ¾ bab dan besok pagi akan selesai. Kuharap aku tidak akan menangis sampai akhirnya. Kalau pun menangis, kuharap tangis bahagia.

Tapi kisah abadi Laila dan Majnun kan juga berakhir tragis…

 

Comments

Popular Posts