2022 RECAP

Sumber gambar: https://pin.it/1tXMnzl

Dag allemaal!

Bagaimana dengan 2022 kalian? Apa saja peristiwa yang terjadi di tahun ini? Apa saja keberhasilan serta kegagalan kalian? Jawab dalam hati ya, ketika kalian membaca pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Menurutku, 2022 adalah tahun yang berat sekaligus hebat. Kenapa? Di tahun ini, kita kembali lagi ke kehidupan normal seperti sebelum pandemi. Kuliah, transportasi, fasilitas umum, dll diubah menjadi lebih longgar dalam keketatan pandemi. Tahun ini adalah tahun pertama kuliahku yang diselenggarakan luring. Tahun ini juga tahun pertama aku bepergian jauh (Banyuwangi—Jogja—Jabodetabek) setelah sekian lama hanya di rumah saja. Well, tidak terhitung banyaaak sekali kenangan yang terjadi di tahun ini.

Kuliah

Seperti yang telah aku sebutkan tadi, di tahun ini aku pertama kali merasakan kuliah luring. Setelah dua semester kuliah daring dan seringkali kuliah masih wajah bantal, sekarang aku harus ke Depok. Finally!

But wait… It means aku tidak akan bisa pakai baju yang sama selama berhari-hari dan harus bingung memilih pakaian untuk kuliah. Masalahnya, bajuku sedikit. Masalah lain, aku tidak lagi bisa mencuri-curi waktu untuk mengecek jawaban toets ke DeepL atau Google Translate. Wat jammer!

Banyak sekali ketakutan yang aku rasakan ketika akan kuliah luring. Namun, ternyata tidak seburuk yang aku khawatirkan, kok. Bertemu dengan teman-teman Sastra Belanda yang sangat saling menyayangi satu sama lain (agak perez tapi gak apa-apa) adalah salah satu hal yang mungkin akan paling kusyukuri selama tahun ini. Aku bertemu dengan banyak sekali karakter maupun sifat-sifat baru ‘anak-anak kota’ yang tidak aku temui di Banyuwangi. Apalagi di Sastra Belanda banyak juga anak yang berasal dari daerah. Pokok seru banget, deh.

Hal yang menurutku tidak aku rasakan ketika kuliah daring adalah suasana ketika hendak dan setelah ujian. Beda banget dengan hari-hari biasanya. Sebelum ujian, kelas ribut banget. Penuh dengan diskusi materi yang mungkin akan keluar di toets, middenexamen, ataupun eindeexamen. Setelahnya juga tidak kalah ribut: menanyakan nilai, memastikan jawaban, mau makan apa di Kansas…

Perkumpulan-perkumpulan kecil seperti ngopi di Kopsas, kelas Mbak Mia di Habibi, gosip di kosan Aufi, dll sumpah ini seru bangett. Aku bakal jadikan ini salah satu memori yang terkenang dan patut diceritakan ke anak cucu, deh. Masa muda ibu dulu seru banget, loh, Nak.

Kepanitian dan organisasi? Mungkin ini adalah bagian yang perlu aku evaluasi. Aku mengambil terlalu banyak dari kapasitas yang bisa aku kerjakan. Burnout, nangis, gak kuat, adalah makanan sehari-hariku saat menjalani semua ini. Ada juga kepanitiaan yang belum selesai dari tahun 2022 yang puncaknya di awal 2023. Ada juga yang tahun 2022 gabung terus tetap lanjut sampai 2023. Doakan kuat. Karena dari hasil evaluasiku terhadap diri sendiri, aku tidak boleh serakah pengalaman. Sedikit tapi berkesan dan dapat dinikmati prosesnya lebih baik. Aduh, peluk diri sendiri banget deh kalau masalah mencari relasi. Sebab katanya, relasi sangat penting untuk dunia kerja. Yah, semoga apa yang kukerjakan dari kepanitian dan organisasi sebanding dengan hasil nantinya. Semangat!

Reading Journey

Sumpah sih, aku merasa keren banget karena selagi sibuk dengan kuliah luring, organisasi, dan kepanitiaan, aku masih sempat untuk membaca buku. How?! I always bring a big totebag with a book (thick or thin whatever—what’s still on progress to reading that’s what I bring). Kalau tidak bawa buku fisik, well I always have a subscription on Gramedia Digital or Scribd to access digital books.

Kenapa aku terus membaca? Gak tambah stress? GAK. Justru membacalah yang membuatku berhasil bertahan dalam terpaan badai kehidupan.

Bosan nunggu kelas mulai? I open my book then.

Bosan nunggu antrean? I open my book then.

Lagi nemenin pacar ngerjakan tugas dia yang kadang lebih banyak dari tugasku? I open my book then.

Pokok lagi gabut: I open my book then.

And thennnn… Aku berhasil membaca 48 buku! Aku sebenarnya pengin banget buat nyeritain ke kalian isi-isi dari buku ini tapi aku lagi malas. You know what, aku pengin santai aja malam ini sambil nonton Disney (langganan Netflix habis) atau nonton gardening vlogs di Youtube. Sebenarnya sekarang aku juga malas ngetik blog yang panjang (sorry to say) tapi mijn God banyak banget yang perlu aku ceritain biar memoriku yang terbatas (karena aku pelupa) bisa terekam di dunia digital (ya di blog ini).

Sooo… mungkin judul-judul buku ini sudah aku share di Instagram aku, tapi aku tulis di sini sekaligus dengan beberapa kata penjelasan mengenai buku ybs.

1.      1984 by George Orwell : novel distopia yang menceritakan tentang Winston yang bekerja di instansi pemerintah. Ideologi negara dalam latar adalah komunisme dan diktator. Kehidupan negara tersebut sangat lah di atur sampai ada penyadap yang bisa mengetahui semua tingkah laku warganya. Masyarakat di sana benar-benar menjadi tidak leluasa. Partai, persaudaraan, dsb diceritakan dengan seru banget di buku ini.

2.      Cecilia and The Angle by Jostein Gaarder : novel filsafat dari Jostein Gaarder yang menceritakan tentang proses kematian dari gadis kecil bernama Cecilia yang dijemput oleh malaikat kecil. Sebelum kematiannya yang lembut (maaf menggunakan istilah ini tapi kematian Cecilia benar-benar sangat damai), Cecilia dan malaikat saling bercakap-cakap tentang berbagai kejadian di alam semesta.

3.      I See You Like A Flower by Na Tae Joo : buku puisi terjemahan dari bahasa Korea yang menceritakan tentang seseorang yang diibaratkan sebagai bunga, laiknya bunga, atau menjadi bunga.

Puisi yang paling aku sukai:

Kata cantik

ia telan dengan mudah.

Kata kasihan

ia telan mentah-mentah.

Kata cinta

ia telan dengan susah payah.

Kecewa, duka, putus asa

kata-kata itu beberapa kali

melewati tenggorokannya.

Lalu ia putuskan sendiri jadi bunga.

4.      Niksen by Olga Mecking : agak lupa maaf, tapi kalau tidak salah buku ini menekankan tentang keajaiban dari tidak melakukan apa-apa. Tidak melakukan apa-apa bisa jadi produktif, loh. Misalnya, kita kan sibuk banget tuh. Nah, kita nafas dulu, duduk dulu, kontemplasi dulu, berpikir jernih dulu, baru terus lanjut. Kadang jeda yang tidak melakukan apa-apa ini bisa menjernihkan pikiran kita dan menjadikan kita lebih produktif.

5.      The Secret Garden by Frances Hodsgon Burnett : menceritakan tentang Mary Lennox yang dari India pindah ke Yorkshire dan bertemu dengan sepupunya di rumah besar di sana. Nah, di sana ada taman rahasia peninggalan istri dari pamannya. Petualangan-petualangan Mary Lennox, teman dari desa, dan sepupunya yang lumpuh ke taman rahasia ini menurutku menarik dan benar-benar dongeng klasik yang estetik.

6.      Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas by Eka Kurniawan : menceritakan tentang Ajo Kawir yang tidak bisa ngaceng (maaf agak 21+ tapi memang begitu cerita bukunya). Terdapat banyak sekali usaha yang dilakukan Ajo Kawir untuk ngaceng, tapi nihil. Padahal dia juga berhasil mempersunting Iteung, tapi tetap tidak bisa ngaceng. Dia hanya bisa ngaceng jika di hadapan orang gila perempuan yang membuatnya tidak bisa ngaceng ke perempuan lain. Aku lupa nama perempuannya.

7.      Filosofi Teras by Henry Manampiring : Sebuah buku pengembangan diri tentang dikotomi kendali dan trikotomi kendali. Dikotomi kendali artinya ada hal yang bisa kita kendalikan dan yang tidak bisa kita kendalikan. Jika ada sesuatu yang membuat kita sedih/marah/emosional dan sesuatu itu di luar kendali kita, kita ya harus pasrah saja. Ya harus gimana? Kan tidak bisa kita kendalikan. Kalau trikotomi sama saja, cuma ada satu lagi yaitu hal yang awalnya tidak bisa kita kendalikan tapi bisa kita ubah, misalnya lahir di keluarga miskin tapi kita bisa berusaha untuk mengubah nasib menjadi kaya.

Intrupsi, karena aku mager nulis deskripsi untuk 40++ judul lain, aku tulis judulnya saja, ya! Capek xixi

8.      Susu dan Telur by Kawakami Mieko

9.      The Architecture of Love by Ika Natassa

10.  Laila & Majnun by Nizami Ganjavi

11.  Silly Gilly Daily by Naela Ali

12.  Jane Eyre by Charlotte Bronte

13.  Arabian Nights

14.  Tiga dalam Kayu by Ziggy Zezyazeoviennazabriezkie

15.  Tru & Nelle by G. Neri

16.  The Best Hercule Poirot by Agatha Christhie

17.  It Ends With Us by Colleen Hoover

18.  The Little Book of Alpaca Philosophy by Jennifer McCartney

19.  Kim Jiyoung, B0rn 1982 by Cho Naam Joo

20.  Before The Coffee Gets Cold by Toshikazu Kawaguchi

21.  Lelaki-Lelaki Tanpa Perempuan by Haruki Murakami

22.  CADL—Sebuah Novel Tanpa Huruf E by Triskaidekaman

23.  Tiba Sebelum Berangkat by Faisal Oddang

24.  Wesel Pos by Ratih Kumala

25.  The Poppy War by R.F. Kuang

26.  Dua Muka Daun Pintu by Triskaidekaman

27.  Meditations by Marcus Aurelius

28.  Contact by Carl Sagan

29.  Heaven by Mieko Kawakami

30.  If Cats Disappeared from The World by Genki Kawamura

31.  Ms Ice Sandwich by Mieko Kawakami

32.  Kitalah yang Ada di Sini Sekarang by Jostein Gaarder

33.  Semua untuk Hindia by Iksaka Banu

34.  Of Mice and Men by John Steinbeck

35.  Mata yang Enak Dipandang by Ahmad Tohari

36.  Amba by Laksmi Pamuntjak

37.  Pulang by Leila S. Khudori

38.  Misteri Soliter by Jostein Gaarder

39.  The Land Beyond The Wall: An Immigration Story by Veronika Martenova Charles (a graphic novel)

40.  The Whisper oby Pamerla Zagarensky (a graphic novel)

41.  The Most Beautiful Thing by Kao Kalia & Khoa Lie (a graphic novel)

42.  Na Willa by Reda Gaudiamo

43.  The Little Book of Otter Philosophy by Jennifer McCartney

44.  My Friends by Tari Gomi (a graphic novel)

45.  At The Same Time Around The World by Clothilde Perrin (a graphic novel)

46.  Polaris: The Art of Meyoco by Meyoco (a graphic novel)

47.  Tarian Bumi by Oka Rusmini

48.  Up in The Garden & Down in The Dirt by Kate Messner & Christopher Silas Neal (a graphic novel)

[Bentar mau pipis, habis ini aku lanjutin ke bagian Love Story.]

Love Story

Menarik. Tahun ini, aku berhasil menjalin hubungan dengan seseorang, pacaran, dan pecah telor kejombloan. Tahun ini juga menjadi tahun pertama hubungan kami. Yes, pas banget soalnya kami jadiannya bulan Januari. Awalnya aku tuh merasa ragu kalau aku bisa berhubunga serius dengan seseorang karena aku merasa bahwa ya udah lah ya, ngapain dibawa serius. Tapi, lambat laun aku menyadari sesuatu jika memang seringkali aku tuh merasa cukup banget sama diri sendiri, di sisi lain ada beberapa bagian yang kosong dalam diriku. Aku perlu melengkapinya, aku perlu teman, dan hadirlah Ericko (sumpah ini kalau orangnya baca pasti lagi senyum-senyum).

Aku juga tidak menyangka kalau hubungan kami bisa sampai sekarang. You know what? Baru lima hari pacaran kami LDR 1000 km Banyuwangi—Depok. Terus 3 bulan LDR. Dan LDR-LDR lain yang tidak kehitung. Ya ternyata perasaan kami bisa mengalahkan jarak (cieelah bismillah semoga tetap awet, deh).

Apalagi yaaa?

Pokok yang namanya kehidupan cinta tidak selamanya mudah. Aku sama pacarku sering banget bertengkar, dari yang kecil hingga besar. Yah, ya namanya aja ada dua pemikiran yang kadangkali tidak sama.

Doakan awet selamanya, ya! Aku sayang dia soalnya…

______

Rate untuk 2022 : 8/10

Punya kalian berapa?

P.S. Aku lupa nyeritain kalau aku punya hobi baru: main crochet. Blogku juga berhasil mencapai 100 artikel pertamanya tahun ini. Uhuy.

Comments

Popular Posts