[Untitled]: A Poem

Mereka berdua saling menatap dengan mata yang disertai api amarah, tapi mereka saling mencintai. Mereka saling melontar kata makian, berteriak membela diri tak mau mengalah, tapi mereka saling mencintai. Yang satu menangis, yang satu merajuk enggan berbicara, tapi mereka saling mencintai. Mereka saling diam selama beberapa jam, bahkan hari dan minggu, tapi mereka saling mencintai. Mereka kadang putus asa, hendak berpisah juga ketika tidak tahu harus bagaimana, tapi mereka saling mencintai. Mereka lalu tiba di suatu titik ketika mereka berdiri dan menatap satu sama lain, saling paham betul bahwa mereka saling mencintai.

Comments

Popular Posts